Teknologi Common Rail pada diesel
Mesin diesel yang terbayang pertama kali adalah
suaranya berisik & asap hitam pekat yang keluar dari knalpot. Itu dulu…
sekarang udah lain ceritanya. Perkembangan teknologi mesin diesel semakin maju,
salah satunya adalah common
rail direct injection(CRDI).
Dibandingkan dengan bensin, solar memiliki kualitas yang lebih rendah. Partikel
solar lebih berat sehingga lebih sulit hancur saat proses pembakaran. Itu
sebabnya asap sisa pembakaran masih pekat.
Untuk meningkatkan proses penghancuran partikel itulah
teknologi CRDI diciptakan. Tekanan solar yang dimasukkan ke ruang bakar
ditingkatkan. Caranya dengan pompa injeksi yang bertekanan tinggi yang disertai
dengan pipa khusus yang kuat. Tekanan yang dihasilkan mencapai 1,350 bar atau
20,000 psi. Begitu mesin membutuhkan bahan bakar, solar bertekanan tinggi
disemprotkan ke ruang bakar. Proses pembakaran menjadi jauh lebih cepat,
sempurna dan hemat bahan bakar. Hasilnya berupa pembakaran yang lebih ramah lingkungan
seperti menurunnya gas buang dan suara bising ketimbang mesin diesel
konvensional. Emisi gas CO2 berkurang 20%, pengeluaran Nox dan CO (karbon
monoksida) berkurang 40%.
Di sisi lain CRDI
membutuhkan BBM Solar berkualitas tinggi. Solar yang direkomendasikan adalah
Solar DEX. Kandungan sulfur pada Solar DEX paling rendah yakni 300 ppm. Lebih
rendah dibandingkan dengan Biosolar 500 ppm ato Solar biasa yang mencapai 3500
ppm. Selain itu cetane number (nilai oktan) Solar DEX paling tinggi
yakni 53. Biosolar di angka 51 & solar biasa hanya 48. Sayangnya
ketersediaan Solar DEX di SPBU Pertamina kurang banyak. Tentu saja ini membuat
pemilik mobil diesel yang sudah dibekali teknologi CRDI kerepotan. Penggunaan
BBM Solar biasa ancamannya adalah injektor mampet & jebol. Kemudian filter
solar harus sering diganti. Kalo sudah begini siap2 aja rogoh kocek jutaan
rupiah. Jika tidak terdapat Solar DEX, tindakan preventif yang bisa dilakukan
adalah rajin ganti filter solar & cek kondisi injektor.
Mesin Diesel saat ini gak
bisa dianggap remeh lagi. Dulu mesin diesel dianggap loyo (cuman memang torsi)
tapi sekarang buang jauh2 anggapan itu. Lihatlah bagaimana Audi begitu digdaya
di balap Le Mans 24 hours.
Dari tahun 2006 saat ini mesin diesel merajai balap ketahanan 24 jam lewat Audi
R10 TDI, Audi R15 TDI Plus & Audi R18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar