WELCOME AND GREETINGS HAPPY TOGETHER WRITER

Selasa, 09 Oktober 2012

KELISTRIKAN BODI

Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam bodi kendaraan. Termasuk komponen sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin. keamanan dan kenikmatan saat mengendarai. Juga termasuk jaringan kabel yang menghubungkan komponen-komponen listrik.

1. JARINGAN KABEL
Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel-kabel dan kawat yang masing-masing terisolasi, menghubungkan ke komponen-komponen, dan melindungi komponen-komponen sirkuit, dan sebagainya, kesemuanya disatukan dalam satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara komponen-komponen kelistrikan dari suatu kendaraan.

2. SISTEM PENERANGAN
Sistem penerangan (lighting system) sangat diperlukan sekali untuk keselamatan pengendaraan dimalam hari. Sistem ini dibagi kedalam lampu penerangan luar dan lampu penerangan bagian dalam. Macam-macam lampu yang terdapat dibagian dalam dan dibagian luar dari sebuah kendaraan adalah sebagai berikut.
Gambar 1. Simulasi Sistem Kelistrikan Body
3. LAMPU BESAR
Sistem lampu besar merupakan sebuah sistem lampu penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan kendaraan. Umumnya dilengkapi lampu jauh dan lampu dekat (highbeam dan low beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch.
Tipe Lampu Besar
Ada 2 tipe lampu besar yang digunakan pada kendaraan
1) Lampu Besar Tipe Sealed-Beam, di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampu tidak terpisah, keseluruhannya terpasang menjadi satu seperti bola lampu, element dipasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.
2) Lampu Besar Tipe Semisealed-Beam, perbedaan antara semisealed-beam dan sealed-beam ialah pada konstruksinya, dimana pada tipe semi sealed-beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah, sehingga tidak diperlukan penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya terputus atau terbakar. Lagi pula bila mengganti bola lampunya dapat langsung dan    cepat.
      Bola lampu besar semisealed-beam tersedia dalam tipe seperti berikut.
· Bola Lampu biasa dan
· Bola Lampu Quartz-halogen
Gambar 2. Rangkaian Lampu Kepala

PENTING
Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat digunakan, umur lampu akan lebih pendek bila oil atau gemuk menempel pada permukaannya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kaca (quartz). Untuk mencegah ini, peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah jarl-jari menyentuh quartz.
LAMPU LAINNYA
FUNGSI
1) Lampu jarak dan lampu belakang, Lampu kecil untuk dalam kota ini untuk memberi isyarat adanya serta lebarnya             dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lain, baik yang ada di    depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut lampu jarak (clearance light) dan untuk bagian belakang disebut lampu   belakang (tail-light).
2) Lampu Rem,Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan sebagai         isyarat untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan di belakang yang mengikuti saat kendaraan mengerem.
3) Lampu Tanda Belok (Turn Signal Light), Lampu tanda belok yang dipasang dibagian ujung kendaraan seperti pada fender      depan untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan di sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk belok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 dan 120 kali setiap menitnya. Lampu Hazard (Hazard Warning Light) Lampu Hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam kendaraan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda belok, tapi seluruh lampu mengedip serempak.
4) Lampu Plat Nomor, Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang (tail) menyala.
5) Lampu Mundur, Lampu mundur (backup light) dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk           memberikan penerangan tambahan untuk melihat ke belakang kendaraan saat mundur di malam hari, dan memberikan isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud mundur atau sedang mundur. Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi di posisikan mundur dengan kunci kontak ON.
Gambar 3. Rangkaian Lampu Mundur

6) Lampu Instrumen Panel (Lampu Meter), Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrument panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol thermostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrument panel.
7) Lampu Ruangan, Lampu ruangan (dome light) menerangi interior ruang penumpang yang           dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (lampu interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang pada kendaraan penumpang untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya. Switchnya mempunyai tiga posisi ON, DOOR dan   OFF. Untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. IN dapat dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

FLASHER TANDA BELOK (LAMPU SEIN)
Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara Interval. Turn signal flasher bekerja pada prinsip yang bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semi-transistor yang kompak, ringan, dan dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.

FLASHER LAMPU HAZARD
Flasher lampu hazard adalah mirip dengan flasher lampu sein. Sebab ia juga menyebabkan lampu berkedip secara teratur. Dan biasanya disatukan dengan flasher lampu sein.

SPEEDOMETER
Speedometer pada umumnya adalah mekanisme untuk pengontrolan kecepatan kendaraan dan odometer untuk mengontrol jarak tolal perjalanan yang telah ditempuh. Ada beberapa speedometer yang dilengkapi dengan sebuah trip meter yang dapat disetel kembali ke 0 oleh pengemudi. Ada beberapa prinsip kerja speedometer. Di bawah ini adalah speedometer magnet yang banyak digunakan pada kendaraan.
Gambar 4. Speedometer

1. Speedometer magnet
Speedometer magnet menggunakan magnet untuk mengontrol kecepatan kendaraan pada putaran roda. Putaran dipindahkan ke speedometer magnet oleh roda gigi worm dari roda gigi differential dari transaxle [pada mesin depan, penggerak depan (FF)] atau dari output shaft transmisi pada mesin depan penggerak belakang (FR)]. Rotary magnet digerakkan oleh kabel speedometer (fiexjble cable). Speed cup dipasang pada shaft jarum penunjuk yang berputar dengan jarum penunjuknya. Saat rotary magnet berputar, sebuah pusaran medan magnet ditimbulkan untuk menjadikan ON pada speed cup untuk menggerakkan jarum penunjuk. Bila kecepatan bertambah, maka momen speed cup bertambah, dan kecepatan ditunjukkan oleh keseimbangan gaya pegas rambut. Bila kendaraan berhenti, maka pegas rambut menjaga jarum penunjuk pada posisi 0.

2. Odometer
Gigi khusus dilengkapi pada shaft speedometer yang menggerakkan integrating ring untuk menunjukkan odometer. Saat angka pertama membuat satu putaran dan perubahan diperlihatkan dari 9 ke 0, 2 gigi pada roda angka pertama memutar roda angka kedua oleh 2 gigi melalui pinion.

3. Trip Meter
Satu lagi adalah integrating meter yang sama dengan odometer. Jumlah digitnya lebih sedikit dan penunjukkan lebih mudah dengan menyetel ke-0 dengan menekantombol trip meter. Angka-angka pada seluruh roda akan kembali ke-0 bila tuas penyetel menekan cam yang berbentuk hati (heart-shaped cam) dari masing-masing roda trip meter setelah
roda dan pinion tidak terhubung.

4. Tachometer
Tachometer mengukur kecepatan putaran mesin dan menunjukkan putaran per menit. Tachometer tipe pulsa paling banyak digunakan.

5. Voltmeter
Voltmeter umumnya menunjukkan tegangan (voltage) pada terminal-terminal baterai dan membantu memeriksa tegangan pengisian (charging voltage) dan memperkirakan kapasitas pengisian baterai (charged battery's capacity). Penggerak voltmeter magnet umumnya paling banyak digunakan.

LAMPU-LAMPU PERINGATAN DAN PENGONTROLAN
Lampu-lampu peringatan dan pengontrolan (warning dan indicator light) menyala
untuk memberikan informasi kepada pengemudi bila jumlah yang ditetapkan
berlebihan atau ada yang kurang apabila perlengkapan listrik bekerja atau tidak
berfungsi.
1 Lampu peringatan tekanan oil (Oil pressure warning light)
      Menunjukkan tekanan oli mesin yang rendah.
2 Lampu peringatan pada pengisian (Charge warning light)
      Menunjukkan bahwa sistem pengisian (charging system) tidak berfungsi normal.
3 Pengontrol lampu jarak Jauh (High beam Indicator)
      Menunjukkan bahwa lampu besar bekerja pada lampu jauh
4 Lampu peringatan bahan bakar (Fuel warning light)
      Menunjukkan jumlah bahan bakar yang tersisa.
5 Lampu peringatan rem (Brake-warning light), menunjukkan rem parkir bekerja,
      atau minyak remnya kurang.
6 Pengontrol pintu (Door Indicator)
      Menunjukkan bahwa pintu-pintu tidak tertutup dengan rapat.
7 Pengontrol lampu sein dan hazard (Turn signal dan hazard warning light)
      Menunjukkan bahwa sein (turn signal) atau lampu peringatan hazard keadaannya
      kerja.

6. WIPER DAN WASHER
Wiper (penghapus kaca) adalah sangat penting dan erat hubungannya dengan segi keselamatan, karena untuk menjamin pandangan pengendara agar tetap tidak terhalang, karena dapat menyapu air hujan, salju, lumpur, oli, gemuk dan binatangbinatang kecil dari kaca. Biasanya menggunakan kombinasi dengan washer (air pembersih) untuk membersihkan kotoran dari kaca. Akhir-akhir ini wiper sering dipasang pada kaca belakang untuk meningkatkan jarak penglihatan di belakang kendaraan. Untuk lebih meningkatkan fungsi wiper selalu dilengkapi : sebagai contoh Posisi kerja wiper yang agak lambat (intermittent) dan posisi interlock dengan washer untuk mengulangi kerja wiper secara ctomatis dengan waktu yang singkat setelah cairan pembersih disemprotkan.
Wiper utama dan komponen washer lokasinya seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.


WIPER
Wiper terdiri dari motor wiper, tuas wiper (wiper link) untuk memindahkan tenaga gerak lengan' wiper (wiper arm) dan blade untuk menyapu.
1 Motor Wiper
Motor wiper ini adalah sebuah motor magnet dengan gigi reduksi. Dua cara yang digunakan untuk menimbulkan medan magnet motor, tipe wound-rotor yang menggunakan lilitan (coil) untuk membuat elektro-magnet, dan tire ferrite magnet yang menggunakan ferrite magnet permanen. Akhir-akhir ini, ferrite magnet banyak digunakan dan telah dikembangkan karena lebih kompak, ringan, ekonomis serta menggunakan motor DC.
2. Tuas Wiper
Tuas wiper (wiper link) merubah gerak putar dari motor wiper menjadi gerak bolak-balik pada poros wiper. Dalam mekanisme gerakan tuas tipe paralel tandem, maka motor mulai memutarkan crank arm bila motor dihidupkan. Batang penghubung tarikdorong dihubungkan dengan crank arm, menyebabkan arm bekerja untuk membuat gerak penghapusan setengah lingkaran mengelilingi poros pivot. Linking rod lain yang terpasang pada kerja arm selalu membuat gerak penghapusan setengah lingkaran secara paralel. Bila poros pivot kiri dan kanan berputar pada arah yang sama, maka lengan wiper kiri dan kanan dapat bekerja secara paralel.
3. Lengan Wiper (Wiper Arm)
Wiper arm terdiri dari head untuk mengikatnya pada wiper shaft, sebuah pegas untuk menahan blade, arm piece untuk pemasangan blade dan retainer untuk menahan keseluruhannya. Biasanya wiper dapat menghalangi jarak penglihatan saat berhenti. Concealed wipes dapat menyempurnakan kelemahan ini, dengan adanya tempat penyimpanan wiper yang terletak antara kaca dan kap mesin. Concealed wiper diklasifikasikan dalam 2 tipe
1 Tipe Semi-Concealed, Hanya lengan wiper yang disimpan (tertutup).
2 Tipe Fully-Concealed, Lengan wiper dan wiper blade dapat tersimpan.
4. Wiper Blade
Wiper blade terdiri dan sebuah karet untuk menyapu permukaan kaca, suatu kombinasi dari leaf spring packing dan beberapa lever, dan clip untuk memasang blade pada bagian wiper arm (lengan wiper).
Ada beberapa cara untuk melekatkan blade pada arm.
Saat ini metode kancing sebelah tipe sekrup banyak digunakan, disebabkan tinggi keseluruhannya tidak berlebihan dan mudah memasang blade pada armnya. WASHER
Fungsinya washer untuk menyempumakan fungsi wiper blade dan mengurangi beban pada motor dengan membersihkan debu dan binatang-binatang kecil dari kaca depan dan belakang dengan cairan pembersih. Washer tipe listrik umumnya paling banyak digunakan. Tipe washer listrik terdiri dari tangki washer, motor, selang dan nozzle.
  1. Tangki Washer, Bentuk tangki washer (washer tank) bervariasi tergantung pada posisi penempatan dan tempat yang tersedia.
  2. Motor Washer (Pompa), Motor washer menggerakkan pompa, mengeluarkan cairan pembersih dari tangki. Tipe wound-rotor dan ferrite magnet adalah yang tersedia. Tetapi dewasa ini tipe ferrite magnet yang banyak digunakan. Ada beberapa tipe pompa : tipe gigi (gear type), tipe squeeze dan tipe sentrifugal. Tipe sentrifugal lebih luas penggunaannya sebab memiliki daya tahan yang kuat untuk digunakan karena bagian-bagian yang bersentuhan kecil sekali. Pompa sentrifugal hanya mampu mengirim cairan washer untuk pembersih, tetapi tidak mampu menghisap cairan ke atas dari tangki, maka pompa dipasangkan dibagian bawah tangki.
  3. Nozzle, Nosel dibuat dari pipa tembaga, alumunium atau resin dengan satu atau dua lubang. Dewasa ini, hanya digunakan nosel resin dengan lubang penyetelan (adjusting orifice). Diameter lubang orifice 0,8 - 1,0 mm dan jumlahnya 1 - 2buah. Jenis yang normal mempunyai bentuk pengeluaran dari masing-masing lubang tanpa penyebaran.
  4. Cairan washer (Pembersih), Cairan washer terdiri dari cairan anti beku (isopropy alcohol, ethylene glycol atau methanol) ditambah detergent dan zat anti karat (anti corrosive agent).   Penggunaan cairan harus tidak merusak karet washer, atau cat

Tidak ada komentar: