Jarak
pengereman dalam kondisi jalan kering dan basah tentu berbeda. Kami pun mencari
tahu sejauh apa perbedaannya dengan mobil ber-ABS dan tanpa sistem rem pintar
ini…
KITA
tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di jalan. Kewaspadaan pengemudi tentu
menjadi poin utama dalam mengemudi. Sehingga ketika menghadapi kondisi yang
tidak terduga, Anda pun sudah siap merespons.
Namun
selain waspada ketika mengemudi, mengenali mobil Anda juga penting. Seperti
mengetahui sistem rem yang digunakan di mobil dan karakter mobil ketika
mengerem.
Umumnya
mobil saat ini dilengkapi rem cakram di kedua roda depan dan teromol di
belakang. Ada pula yang menggunakan rem cakram di keempat rodanya. Selain itu
perlu juga diketahui, apakah mobil yang Anda gunakan sudah mengaplikasi Anti
Lock Braking System (ABS) atau tidak.
Perbedaan-perbedaan
ini membuat jarak pengereman setiap mobil menjadi berbeda. Selain itu, ada
beberapa faktor lain yang juga berpengaruh pada pengereman. Yaitu bobot
kendaraan termasuk beban yang diangkut, kecepatan kendaraan, bentuk dan profil
ban, kondisi jalan, serta teknik pengereman.
Nah,
kami tertarik untuk membuktikan perbedaan jarak pengereman aktual pada kondisi
kering dan basah dengan kecepatan 50 km/jam dan 80 km/jam. Untuk menunjukkan
perbedaan hasil pengereman ini kami juga menggunakan dua mobil yang berbeda.
Unit
pertama adalah Toyota Vios G dengan rem ber-ABS dan bobot kosong 1.050 kg.
Sementara satu lagi adalah Toyota Yaris J untuk mobil tanpa ABS yang memiliki
bobot kosong 1.040 kg. Agar hasil pengukuran ini akurat, kami menggunakan alat
ukur Vericom VC3000 dan pengetesan kami lakukan di Bridgestone Proving Ground di
Karawang, Jawa Barat.
PERANTI
ABS (Anti-lock Braking System) berguna untuk meminimalkan kemungkinan roda
mengunci ketika melakukan pengereman keras. Dengan begitu mobil masih bisa
diarahkan untuk manuver menghindar.
Sistem
rem ABS ini terintegrasi dengan komputer. Ketika pengemudi menginjak penuh
pedal rem, sensor kecepatan ABS di setiap roda akan membaca apakah ban mengunci
atau tidak.
Karena
berfungsi untuk mencegah roda tidak terkunci, komputer akan mengatur tekanan
hidraulis yang diterima oleh piston di kaliper rem. Itu sebabnya Anda akan
merasakan tendangan balik pada pedal rem saat pengereman mendadak (panic brake)
pada mobil ber-ABS.
Dari
kecepatan 50 km/jam di jalan kering, jarak pengereman hingga berhenti total
yang dibutuhkan Vios adalah 9,6 meter dengan waktu 1,36 detik. Sementara jarak
pengereman dari kecepatan 80 km/jam memerlukan 26,7 meter dalam 2,18 detik.
Pada
pengerema di jalan basah, Vios membutuhkan jarak 10,5 meter dengan 1,73 detik
untuk berhenti total dari kecepatan 50 km/jam. Ini berarti lebih jauh 0,9 meter
dari kondisi kering.
Dengan
kecepatan lebih tinggi yaitu 80 km/jam, Small Sedan ini membutuhkan jarak 28,48
meter dan waktu 2,44 detik, atau berselisih 1,78 meter dari kondisi kering.
Hasil lainnya, sistem ABS membuat mobil tidak terindikasi membuang atau
melintir baik di lintasan basah maupun kering.
PENGEREMAN
mendadak pada mobil yang tidak menggunakan ABS lebih membutuhkan pengendalian
dari pengemudi ketimbang rem ber-ABS. Dengan cara pengereman yang sama, baik
pada kondisi kering maupun basah, kami mengerem kuat sambil menjaga agar roda
tidak mengunci. Metode pengereman ini disebut threshold.
Hasil
tes kami di lintasan kering menunjukkan jarak pengereman terbaik Yaris yang
kami dapatkan dari kecepatan 50 km/jam adalah 13,4 meter dengan waktu 1,49
detik. Sedangkan untuk berhenti dari kecepatan 80 km/jam, jarak yang dibutuhkan
adalah 28,9 m dalam 2,33 detik.
Sementara
pengereman pada kecepatan 50 km/jam di lintasan basah, Yaris masih bisa menjaga
posisi badan lurus. Jarak pengereman terbaiknya adalah 14,4 meter dalam 1,96
detik atau lebih jauh 1 meter dari pengereman di jalan kering.
Namun
ketika kecepatan kami tingkatkan menjadi 80 km/jam, jarak pengereman terbaik
Yaris mencapai 31,3 meter dalam 2,64 detik atau lebih jauh 2,4 meter.
Sebagai
data pembanding, kami juga melakukan pengereman dari kecepatan 80 km/jam hingga
ban mengunci. Ternyata selain gerakan bodi Yaris membuang ke arah kanan, jarak
pengeremannya juga lebih jauh 8,8 meter dengan 40,1 meter.
KESIMPULAN
PENGETESAN yang kami lakukan ini dapat memberi gambaran kondisi berkendara sehari-hari dan bukan untuk membandingkan data yang didapat Vios dan Yaris.
PENGETESAN yang kami lakukan ini dapat memberi gambaran kondisi berkendara sehari-hari dan bukan untuk membandingkan data yang didapat Vios dan Yaris.
Dengan
demikian ada beberapa hal yang dapat dijadikan patokan. Seperti pentingnya
mengatur jarak aman dengan kendaraan di depan, dengan melihat dibutuhkannya
jarak pengereman untuk membuat mobil berhenti dari kecepatan tertentu.
Selain
itu juga tak kalah penting adalah mengetahui sistem rem yang digunakan agar
kita bisa menyesuaikan teknik pengereman sesuai kebutuhan. Masih ada faktor
lain yakni reaksi pengemudi terhadap situasi darurat yang berkisar antara 0,5-1
detik.
Begitu
pula dengan pengaturan kecepatan ketika hujan yang lebih rendah ketimbang
kondisi kering. Soalnya jarak pengereman yang dicapai di lintasan basah
terbukti lebih jauh dari lintasan kering.
Jadi,
pengaturan jarak aman dengan kendaraan di depan di jalan bebas hambatan sekitar
3 detik sudah cukup memadai untuk melakukan pengereman. Sementara ketika hujan,
sebaiknya jarak ini diperlebar menjadi 5 detik.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar